SERGAP.CO.ID

JAKARTA, – Berita penangkapan delapan orang anggota aktivis KAMI yang diamankan oleh pihak Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri, pada Jumat 9 Oktober 2020 lalu ramai di media sosial.

Kedelapan aktivis tersebut ditangkap lantaran diduga melanggar UU ITE pada demo Omnibus Law UU Cipta Kerja.

Beberapa anggota aktivis KAMI yang ditangkap yakni Sekretaris Komite Eksekutif KAMI, Syahganda Nainggolan serta dua orang deklarator KAMI  M. Jumhur Hidayat dan Anton Permana.

Sedangkan empat orang lainnya yang ditangkap adalan Ketua KAMI Sumatera Utara Khairi Amri, Juliana, Devi dan Wahyu Rasari Putri.

https://2c58805d3601d00d550a96d3c9323743.safeframe.googlesyndication.com/safeframe/1-0-37/html/container.html Kedelapan orang ini diduga telah menyebarkan ujaran kebencian dan melakukan upaya penghasutan dalam demo penolakan Omnibus Law UU Ciptaker yang terjadi di beberapa daerah.

Terkait hal tersebutm Gatot Nurmantyo dan beberapa tokoh lainnnya pun berniat untuk mengunjungi pada aktivis Presidium KAMI yang ditahan ke Bareskrim Polri pada Kamis 15 Oktober 2020.

Gatot ditemani dengan beberapa tokoh diantaranya Din Syamsuddin, ,Rochmat Wahab, Ahmad Yani dan Rocky Gerung.

Namun ketika mengunjungi para aktivis yang berada di Bareskrim Polri, Jalan Trunojoyo Kebayoran Baru, Jakarta Selatan tersebut, Gatot Nurmantyo gagal menemuinya.

Hal tersebut lantaran Gatot dan rombongan sempat beradu argumen dengan petugas kepolisian yang berjaga di lobi Bareskrim Polri.

Gatot juga mengungkapkan jika pihaknya tidak mendapat izin untuk membesuk para anggota KAMI yang ditahan.

“Gini, kita kan bertamu meminta izin untuk menengok. Kami presidium, eksekutif, dan lain-lain. Kami menunggu sampai tidak ada jawaban. Ya terima kasih, nggak ada masalah. Ya sudah,” ucap Gatot seperti dikutip dalam Pikiran-Rakyat Depok.

Saat ditanya mengani alasan dirinya dan rombongan ditolak untuk mengunjungi para aktivis KAMI, Gatot pun mengaku tidak tahu.

Meski demikian dirinya tidak mempermasalahkan hal tersebut.

“Enggak tahu, ya pokoknya enggak dapat izin. Ya enggak masalah,” kata Gatot.

Sebagai informasi, Gatot Nurmantyo sebelumnya telah memperhitungkan risiko tersebut dan menyebut jika hal itu tidak perlu diributkan.

“Jadi kami sudah menghitung segala risiko, sampai risiko yang terberat.Kami sudah siap lahir bathin, maka tidak perlu diributkan apalagi dikasihani. Justru ada berkah dan kami mengucap syukur Alhamdulillah,” tulis Gatot Nurmantyo  seperti yang diterima oleh zonajakarta.com, Rabu (14/10/2020).

Ia melanjutkan jika para anggota KAMI ialah pejuang, bukan orang-orang karbitan.

“Teman teman jangan ributkan teman kita yang lagi ditahan di Bareskrim. Mereka semua pejuang! Bukan karbitan! KAMI adalah kumpulan Orang Orang yang Berjuang untuk Rakyat, Bangsa dan Negara serta keyakinan akan kebenaran perjuangan yang Hakiki!” lanjutnya.

Bahkan Gatot menyebut jika para anggota KAMI yang ditahan akan tetap tersenyum ceria meski dalam pengawasan ketat pihak berwajib.

“Kalau ragu atas pernyataan kami, silakan jenguk dan lihat pasti disambut dengan senyum ceria. Jadi itulah Insan KAMI  Semakin ditekan semakin bangkit!!!. Lanjutkan perjuangan saudaraku!!” katanya.

*** (ZJ)

Comment